Artikel ini Saya ambil dari buku “Jurus Ampuh Lolos Psikotes dan Wawancara Kerja” Karangan Utami Widijati terbitan Secawan Ilmu.
Wawancara kerja merupakan kesempatan Anda untuk menunjukkan pada pimpinan perusahaan apa yang akan didapatkannya jika dia memperkerjakan Anda. Itulah mengapa sangat penting bagi Anda untuk mempersiapkan diri dengan baik guna menghadapi wawancara kerja. Mempersiapkan diri berarti mengetahui tentang jenis industri, pimpinan perusahaan dan tentu saja mengetahui tentang diri Anda sendiri. Ini berarti memperhatikan hal-hal yang rinci, seperti misalnya pribadi, ketepatan waktu dan cara bertindak.
Pengetahuan yang sangat mendasar mengenai wawancara kerja adalah senjata yang terbaik. Sebelum Anda memulai meneliti tentang industri dan perusahaan perusahaan itu, atau bahkan sebelum Anda berlatih untuk menjawab pertanyaan yang mungkin dilontarkan pada jawab pertanyaan yang mungkin dilontarkan pada Anda, Anda seharusnya memiliki informasi yang menyeluruh tentang wawancara kerja. Mari kita mulai dengan membicarakan tipe-tipe wawancara yang mungkin Anda hadapi.
Tipe-Tipe Wawancara
a) Wawancara Penyaringan (Screening Interview)
Wawancara pertama Anda sering kali merupakan wawancara penyaringan. Wawancara ini biasanya merupakan wawancara penyaringan. Wawancara dengan seseorang dari bagian kepegawaian (personalia). Wawancara ini mungkin berlangsung secara langsuang (tatap muka) atau melalui telepon. Orang dari bagian kepegawaian tersebut akan memiliki salinan dari daftar riwayat hidup Anda dan dia akan mencoba untuk memerikasa informasi yang ada dalam daftar riwayat hidup Anda. Dia ingin mengetahui apakah Anda memenuhi kualifikasi minimum untuk pekerjaan yang ditawarkan, dan jika Anda memang meiliki kualifikasi minimum tersebut, Anda akan lolos ke tahap berikutnya.
b) Wawancara Seleksi (Selection Interview)
Wawancara seleksi merupakan suatu tahapan yang terdapat dalam proses penerimaan kerja yang seringkali membuat para pelamar merasa sangat gelisah. Saat inilah pimpinan perusahaan ingin mengetahui apakah Anda memang memenuhi syarat untuk pekerjaan yang ditawarkan. Anda mungkin memiliki keterampilan atau keahlian untuk melaksanakan tugas-tugas yang dituntut oleh pekerjaan yang ditawarkan, tetapi pimpinan perusahaan juga ingin mengetahui apakah Anda memiliki kepribadian yang perlu “disesuaikan”. Seseorang juga tidak bisa berinteraksi dengan manajemen dan rekan kerjanya mungkin mengacaukan pekerjaan seluruh bagian dan dapat mengacaukan perusahaan.
Banyak ahli merasa bahwa kepribadian bisa diketahui dalam beberapa menit pertama setelah wawancara dimulai. Akan tetapi, mungkin lebih dari satu cara dimulai. Akan tetapi, mungkin lebih dari satu orang yang diwawancara pada tahap awal wawancara mempunyai kepribadian yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditawarkan. Seringkali para pelamar diundang kembali untuk melakukan beberapa wawancara dengan orang-orang yang berbeda sebelum keputusan akhir dibuat.
c) Wawancara Kelompok (Group Interview)
Dalam wawancara kelompok, beberapa pelamar pekerjaan diwawancarai secara bersama-sama dalam waktu yang bersamaan. Pewawancara mencoba untuk memisahkan para pelamar tersebut ke dalam kelompok pemimipin dan kelompok pengikut.
Dalam suatu kelompok, ada suatu proses alami yang terjadi di mana kelompok tersebut terbagi dalam dua tingkatan, yaitu tingkatan pemimpin dan tingkatan pengikut. Pewawancara mungkin juga mencoba untuk mengetahui apakah Anda merupakan seorang “pekerja tim”. Tipe kepribadian yang dicari oleh pemimpin perusahaan menentukan hasil wawancara. Tidak ada hal lain yang perlu dilakukan selain bertindak secara alami. Bertindak seperti seperti seorang pemimpin padahal Anda memang bukan pemimpin mungkin akan menempatkan Anda pada suatu pekerjaan yang tidak tepat untuk Anda.
d) Wawancara Panel (Panel Interview)
Dalam wawancara panel, pelamar diwawancarai oleh beberapa orang dalam satu waktu. Wawancara ini tampak agak mengitimidasi karena ada banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada Anda. Anda harus mencoba untuk tetap tenang dan mengadakan hubungan dengan setiap anggota panel. Lakukan kontak mata dengan setiap anggota panel saat Anda menjawab pertanyaan.
e) Wawancara Tekanan (Stress Interview)
Wawancara tekanan bukanlah tipe wawancara yang menyenangkan. Wawancara tekanan kadang-kadang digunakan untuk menyisihkan para pelamar yang tidak mampu menghadapi kesulitan. Pewawancara mungkin menunjukkan tekanan yang dibuat-buat dalam wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaa denga sangat cepat sehingga pelamar tidak mempunyai waktu untuk menjawab. Pewawancara lain mencoba untuk menunjukkan tekanan dengan merespon jawaban-jawaban pelamar dengan keheningan. Pewawancara mungkin juga melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang aneh, bukan untuk menilai jawaban dari pelamar, tetapi menilai bagaimana pelamar menjawab pertanyaan-pertanyaanya.
Dalam kolon Intrviewing oleh John Wiley dan Sons, dikatakan bahwa pelamar pertama-tama hendaknya “mengenali bahwa dia berada dalam suatu situasi. Pada saat Anda menyadari apa yang sedang terjadi, lebih mudah bagi Anda untuk tatap bersikap tenang karena secara mental Anda bisam mengenali kemabali situasi yang ada. Kemudian Anda mempunyai dua pilihan, yaitu bekerja sama atau menolaj diperlakukan dengan sangat tidak baik.” Kalau Anda memang mau bekerja sama, alasan untuk mengadakan wawancara tekanan adalah masuk akal. Hal itu akan menentukan apakah inilah perusahaan di mana Anda mau bergabung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wahh... banyak jenisan wawancara di sini... thanks for sharing...
BalasHapusmain om..ma ksih bt tmbh ilmu....
BalasHapus