Sebelum aku masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kandangan, aku sama sekali tidak mengenal dan tidak tahu apa itu komputer dan apa kegunaannya. Yang aku tahu, komputer adalah sebuah barang elektronik yang biasanya banyak ditemukan di kantor-kantor.
Hingga aku duduk di kelas 1 SMK Program Keahlian Administrasi Perkantoran Bidang Bisnis dan Manajemen baru aku tahu tentang aplikasi-aplikasi dan software-software komputer. Saat itu aku hanya mengenal aplikasi perkantoran seperti Microsoft Office dan Open Office. Ternyata komputer asyik juga.
Akhirnya aku begitu tertarik dengan komputer. Sampai aku ingin memilikinya sendiri dan belajar lebih dalam tentang aplikasi-aplikasi perkantoran.
Ketika aku kelas 2 baru keinginan itu terpenuhi. Tabungan Ayahku yang dijadikan korban untuk membeli sebuah komputer. Walaupun komputer yang akan ku beli ini tergolong komputer dengan spesifikasi "Low End" yaitu Intel Pentium III, Hardisk 10GB, 128MB DDRM. Tapi aku sudah sangat bahagia memilikinya.
Banyak pelajaran yang dapat aku rasakan dari komputer second ini. Dari cara belajar sabar karena komputer ku berjalan lumayan lamban dalam memproses data hingga pelajaran tentang cara mengangkat CPU yang bener untuk di bawa ke teknisi komputer karena terkena virus.
Sebenarnya di balik semua itu, tersimpan sesuatu yang sangat berharga bagiku. Yaitu, kemampuan mengetik 10 jari sistem buta bisa aku praktekkan di atas keyboard dan komputer ini telah memproduksi hampir ribuan dokumen. Baik tugas membuat makalah, laporan, cetak foto hasil editan, dan lain-lain sebagainya.
Aku sangat bersyukur memiliki komputer butut ini yang selalu menemaniku dalam setiap menyelesaikan tugas sekolah. Hingga akhirnya aku dipercaya sebagai perwakilan dari SMK Negeri 1 Kandangan Program Keahlian Administrasi Perkantoran untuk mengikuti Lomba Keterampilan Siswa tingkat Propinsi. Walaupun tidak menang, tetapi banyak pengalaman yang aku dapatkan.
Thanks all...
Senin, 30 Maret 2009
Aku dan Komputer Bututku
Sebelum aku masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kandangan, aku sama sekali tidak mengenal dan tidak tahu apa itu komputer dan apa kegunaannya. Yang aku tahu, komputer adalah sebuah barang elektronik yang biasanya banyak ditemukan di kantor-kantor.
Hingga aku duduk di kelas 1 SMK Program Keahlian Administrasi Perkantoran Bidang Bisnis dan Manajemen baru aku tahu tentang aplikasi-aplikasi dan software-software komputer. Saat itu aku hanya mengenal aplikasi perkantoran seperti Microsoft Office dan Open Office. Ternyata komputer asyik juga.
Akhirnya aku begitu tertarik dengan komputer. Sampai aku ingin memilikinya sendiri dan belajar lebih dalam tentang aplikasi-aplikasi perkantoran.
Ketika aku kelas 2 baru keinginan itu terpenuhi. Tabungan Ayahku yang dijadikan korban untuk membeli sebuah komputer. Walaupun komputer yang akan ku beli ini tergolong komputer dengan spesifikasi "Low End" yaitu Intel Pentium III, Hardisk 10GB, 128MB DDRM. Tapi aku sudah sangat bahagia memilikinya.
Banyak pelajaran yang dapat aku rasakan dari komputer second ini. Dari cara belajar sabar karena komputer ku berjalan lumayan lamban dalam memproses data hingga pelajaran tentang cara mengangkat CPU yang bener untuk di bawa ke teknisi komputer karena terkena virus.
Sebenarnya di balik semua itu, tersimpan sesuatu yang sangat berharga bagiku. Yaitu, kemampuan mengetik 10 jari sistem buta bisa aku praktekkan di atas keyboard dan komputer ini telah memproduksi hampir ribuan dokumen. Baik tugas membuat makalah, laporan, cetak foto hasil editan, dan lain-lain sebagainya.
Aku sangat bersyukur memiliki komputer butut ini yang selalu menemaniku dalam setiap menyelesaikan tugas sekolah. Hingga akhirnya aku dipercaya sebagai perwakilan dari SMK Negeri 1 Kandangan Program Keahlian Administrasi Perkantoran untuk mengikuti Lomba Keterampilan Siswa tingkat Propinsi. Walaupun tidak menang, tetapi banyak pengalaman yang aku dapatkan.
Thanks all...
Hingga aku duduk di kelas 1 SMK Program Keahlian Administrasi Perkantoran Bidang Bisnis dan Manajemen baru aku tahu tentang aplikasi-aplikasi dan software-software komputer. Saat itu aku hanya mengenal aplikasi perkantoran seperti Microsoft Office dan Open Office. Ternyata komputer asyik juga.
Akhirnya aku begitu tertarik dengan komputer. Sampai aku ingin memilikinya sendiri dan belajar lebih dalam tentang aplikasi-aplikasi perkantoran.
Ketika aku kelas 2 baru keinginan itu terpenuhi. Tabungan Ayahku yang dijadikan korban untuk membeli sebuah komputer. Walaupun komputer yang akan ku beli ini tergolong komputer dengan spesifikasi "Low End" yaitu Intel Pentium III, Hardisk 10GB, 128MB DDRM. Tapi aku sudah sangat bahagia memilikinya.
Banyak pelajaran yang dapat aku rasakan dari komputer second ini. Dari cara belajar sabar karena komputer ku berjalan lumayan lamban dalam memproses data hingga pelajaran tentang cara mengangkat CPU yang bener untuk di bawa ke teknisi komputer karena terkena virus.
Sebenarnya di balik semua itu, tersimpan sesuatu yang sangat berharga bagiku. Yaitu, kemampuan mengetik 10 jari sistem buta bisa aku praktekkan di atas keyboard dan komputer ini telah memproduksi hampir ribuan dokumen. Baik tugas membuat makalah, laporan, cetak foto hasil editan, dan lain-lain sebagainya.
Aku sangat bersyukur memiliki komputer butut ini yang selalu menemaniku dalam setiap menyelesaikan tugas sekolah. Hingga akhirnya aku dipercaya sebagai perwakilan dari SMK Negeri 1 Kandangan Program Keahlian Administrasi Perkantoran untuk mengikuti Lomba Keterampilan Siswa tingkat Propinsi. Walaupun tidak menang, tetapi banyak pengalaman yang aku dapatkan.
Thanks all...
Selasa, 24 Maret 2009
Pengertian Komunikasi
Manusia termasuk makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri atau makhluk yang selalu hidup bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berhubungan antara yang satu dengan yang lain untuk melakukan banyak hal. Misalnya, malakukan hubungan kerja sama, belajar, berjualan, menengok, melayat, olahraga, dan sebagainya. Setiap melaksanakan aktivitas ini manusia tentu berkomunikasi. Jadi, setiap manusia senantiasa melakukan komunikasi dalam setiap aktivitas sehari-hari.
Apakah yang dimaksud dengan komunikasi? Istilah komunikasi ini berasal dari bahasa latin, communicatio yaitu sama makna. Maksudnya komunikasi terjadi jika antara orang-orang yang terlibat ada kesamaan makna mengenai sesuati yang disampaikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Balai Pustaka, 2002, komunikasi adalah:
1. Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak.
2. perhubungan.
Dalam buku yang berjudul Dinamika Komunikasi, karangan Prof. Drs. Onong Uchjana, M.A. diuraikan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengbah sikap, pendapatan atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media.
William C. Himstreet dan Wayne M. Batty, dalam buku Bussines Communication Principles and Methods, dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu-individu melalui suatu sistem biasa, baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Setiap orang dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya tentu menggunakan komunikasi. Misal, seseorang yang membeli barang akan melakukan proses komunikasi. Pembeli menyampaikan pesan atau keinginan kepada penjual. Penjual memahami maksud atau keinginan pembeli, sehingga terjadi transaksi jual beli. Dalam hal seperti ini telah terjadi proses komunikasi.
Penjual sebagai orang yang meyampaikan pesan atau informasi dan pembeli sebagi orang yang menerima pesan. Jadi, komunikasi hanya dapat terjadi bila ada orang yang menyampaikan pesan atau komunikator dan yang menerima pesan atau komunikasi, serta adanya isi pesan yang hendak disampaikan.
Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan pejual atau bisnis. Seorang penjual yang tidak dapat mengkomunikasikan barang jualannya atau jasanya, tidak akan dapat menarik calon pembeli. Seseorang penjual harus mampu meragkai kalimat yang efektif (singkat, jelas, dan dapat dipahami), maupun mengubah situasi menjadi lebih menarik dan akrab, dapat menyelipkan humor yang segar dan sesuai situasi, serta menghidupkan suasana.
Apakah yang dimaksud dengan komunikasi? Istilah komunikasi ini berasal dari bahasa latin, communicatio yaitu sama makna. Maksudnya komunikasi terjadi jika antara orang-orang yang terlibat ada kesamaan makna mengenai sesuati yang disampaikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Balai Pustaka, 2002, komunikasi adalah:
1. Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak.
2. perhubungan.
Dalam buku yang berjudul Dinamika Komunikasi, karangan Prof. Drs. Onong Uchjana, M.A. diuraikan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengbah sikap, pendapatan atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media.
William C. Himstreet dan Wayne M. Batty, dalam buku Bussines Communication Principles and Methods, dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu-individu melalui suatu sistem biasa, baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Setiap orang dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya tentu menggunakan komunikasi. Misal, seseorang yang membeli barang akan melakukan proses komunikasi. Pembeli menyampaikan pesan atau keinginan kepada penjual. Penjual memahami maksud atau keinginan pembeli, sehingga terjadi transaksi jual beli. Dalam hal seperti ini telah terjadi proses komunikasi.
Penjual sebagai orang yang meyampaikan pesan atau informasi dan pembeli sebagi orang yang menerima pesan. Jadi, komunikasi hanya dapat terjadi bila ada orang yang menyampaikan pesan atau komunikator dan yang menerima pesan atau komunikasi, serta adanya isi pesan yang hendak disampaikan.
Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan pejual atau bisnis. Seorang penjual yang tidak dapat mengkomunikasikan barang jualannya atau jasanya, tidak akan dapat menarik calon pembeli. Seseorang penjual harus mampu meragkai kalimat yang efektif (singkat, jelas, dan dapat dipahami), maupun mengubah situasi menjadi lebih menarik dan akrab, dapat menyelipkan humor yang segar dan sesuai situasi, serta menghidupkan suasana.
Sabtu, 14 Maret 2009
Apa Itu Wawancara?
Artikel ini Saya ambil dari buku “Jurus Ampuh Lolos Psikotes dan Wawancara Kerja” Karangan Utami Widijati terbitan Secawan Ilmu.
Wawancara kerja merupakan kesempatan Anda untuk menunjukkan pada pimpinan perusahaan apa yang akan didapatkannya jika dia memperkerjakan Anda. Itulah mengapa sangat penting bagi Anda untuk mempersiapkan diri dengan baik guna menghadapi wawancara kerja. Mempersiapkan diri berarti mengetahui tentang jenis industri, pimpinan perusahaan dan tentu saja mengetahui tentang diri Anda sendiri. Ini berarti memperhatikan hal-hal yang rinci, seperti misalnya pribadi, ketepatan waktu dan cara bertindak.
Pengetahuan yang sangat mendasar mengenai wawancara kerja adalah senjata yang terbaik. Sebelum Anda memulai meneliti tentang industri dan perusahaan perusahaan itu, atau bahkan sebelum Anda berlatih untuk menjawab pertanyaan yang mungkin dilontarkan pada jawab pertanyaan yang mungkin dilontarkan pada Anda, Anda seharusnya memiliki informasi yang menyeluruh tentang wawancara kerja. Mari kita mulai dengan membicarakan tipe-tipe wawancara yang mungkin Anda hadapi.
Tipe-Tipe Wawancara
a) Wawancara Penyaringan (Screening Interview)
Wawancara pertama Anda sering kali merupakan wawancara penyaringan. Wawancara ini biasanya merupakan wawancara penyaringan. Wawancara dengan seseorang dari bagian kepegawaian (personalia). Wawancara ini mungkin berlangsung secara langsuang (tatap muka) atau melalui telepon. Orang dari bagian kepegawaian tersebut akan memiliki salinan dari daftar riwayat hidup Anda dan dia akan mencoba untuk memerikasa informasi yang ada dalam daftar riwayat hidup Anda. Dia ingin mengetahui apakah Anda memenuhi kualifikasi minimum untuk pekerjaan yang ditawarkan, dan jika Anda memang meiliki kualifikasi minimum tersebut, Anda akan lolos ke tahap berikutnya.
b) Wawancara Seleksi (Selection Interview)
Wawancara seleksi merupakan suatu tahapan yang terdapat dalam proses penerimaan kerja yang seringkali membuat para pelamar merasa sangat gelisah. Saat inilah pimpinan perusahaan ingin mengetahui apakah Anda memang memenuhi syarat untuk pekerjaan yang ditawarkan. Anda mungkin memiliki keterampilan atau keahlian untuk melaksanakan tugas-tugas yang dituntut oleh pekerjaan yang ditawarkan, tetapi pimpinan perusahaan juga ingin mengetahui apakah Anda memiliki kepribadian yang perlu “disesuaikan”. Seseorang juga tidak bisa berinteraksi dengan manajemen dan rekan kerjanya mungkin mengacaukan pekerjaan seluruh bagian dan dapat mengacaukan perusahaan.
Banyak ahli merasa bahwa kepribadian bisa diketahui dalam beberapa menit pertama setelah wawancara dimulai. Akan tetapi, mungkin lebih dari satu cara dimulai. Akan tetapi, mungkin lebih dari satu orang yang diwawancara pada tahap awal wawancara mempunyai kepribadian yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditawarkan. Seringkali para pelamar diundang kembali untuk melakukan beberapa wawancara dengan orang-orang yang berbeda sebelum keputusan akhir dibuat.
c) Wawancara Kelompok (Group Interview)
Dalam wawancara kelompok, beberapa pelamar pekerjaan diwawancarai secara bersama-sama dalam waktu yang bersamaan. Pewawancara mencoba untuk memisahkan para pelamar tersebut ke dalam kelompok pemimipin dan kelompok pengikut.
Dalam suatu kelompok, ada suatu proses alami yang terjadi di mana kelompok tersebut terbagi dalam dua tingkatan, yaitu tingkatan pemimpin dan tingkatan pengikut. Pewawancara mungkin juga mencoba untuk mengetahui apakah Anda merupakan seorang “pekerja tim”. Tipe kepribadian yang dicari oleh pemimpin perusahaan menentukan hasil wawancara. Tidak ada hal lain yang perlu dilakukan selain bertindak secara alami. Bertindak seperti seperti seorang pemimpin padahal Anda memang bukan pemimpin mungkin akan menempatkan Anda pada suatu pekerjaan yang tidak tepat untuk Anda.
d) Wawancara Panel (Panel Interview)
Dalam wawancara panel, pelamar diwawancarai oleh beberapa orang dalam satu waktu. Wawancara ini tampak agak mengitimidasi karena ada banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada Anda. Anda harus mencoba untuk tetap tenang dan mengadakan hubungan dengan setiap anggota panel. Lakukan kontak mata dengan setiap anggota panel saat Anda menjawab pertanyaan.
e) Wawancara Tekanan (Stress Interview)
Wawancara tekanan bukanlah tipe wawancara yang menyenangkan. Wawancara tekanan kadang-kadang digunakan untuk menyisihkan para pelamar yang tidak mampu menghadapi kesulitan. Pewawancara mungkin menunjukkan tekanan yang dibuat-buat dalam wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaa denga sangat cepat sehingga pelamar tidak mempunyai waktu untuk menjawab. Pewawancara lain mencoba untuk menunjukkan tekanan dengan merespon jawaban-jawaban pelamar dengan keheningan. Pewawancara mungkin juga melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang aneh, bukan untuk menilai jawaban dari pelamar, tetapi menilai bagaimana pelamar menjawab pertanyaan-pertanyaanya.
Dalam kolon Intrviewing oleh John Wiley dan Sons, dikatakan bahwa pelamar pertama-tama hendaknya “mengenali bahwa dia berada dalam suatu situasi. Pada saat Anda menyadari apa yang sedang terjadi, lebih mudah bagi Anda untuk tatap bersikap tenang karena secara mental Anda bisam mengenali kemabali situasi yang ada. Kemudian Anda mempunyai dua pilihan, yaitu bekerja sama atau menolaj diperlakukan dengan sangat tidak baik.” Kalau Anda memang mau bekerja sama, alasan untuk mengadakan wawancara tekanan adalah masuk akal. Hal itu akan menentukan apakah inilah perusahaan di mana Anda mau bergabung.
Wawancara kerja merupakan kesempatan Anda untuk menunjukkan pada pimpinan perusahaan apa yang akan didapatkannya jika dia memperkerjakan Anda. Itulah mengapa sangat penting bagi Anda untuk mempersiapkan diri dengan baik guna menghadapi wawancara kerja. Mempersiapkan diri berarti mengetahui tentang jenis industri, pimpinan perusahaan dan tentu saja mengetahui tentang diri Anda sendiri. Ini berarti memperhatikan hal-hal yang rinci, seperti misalnya pribadi, ketepatan waktu dan cara bertindak.
Pengetahuan yang sangat mendasar mengenai wawancara kerja adalah senjata yang terbaik. Sebelum Anda memulai meneliti tentang industri dan perusahaan perusahaan itu, atau bahkan sebelum Anda berlatih untuk menjawab pertanyaan yang mungkin dilontarkan pada jawab pertanyaan yang mungkin dilontarkan pada Anda, Anda seharusnya memiliki informasi yang menyeluruh tentang wawancara kerja. Mari kita mulai dengan membicarakan tipe-tipe wawancara yang mungkin Anda hadapi.
Tipe-Tipe Wawancara
a) Wawancara Penyaringan (Screening Interview)
Wawancara pertama Anda sering kali merupakan wawancara penyaringan. Wawancara ini biasanya merupakan wawancara penyaringan. Wawancara dengan seseorang dari bagian kepegawaian (personalia). Wawancara ini mungkin berlangsung secara langsuang (tatap muka) atau melalui telepon. Orang dari bagian kepegawaian tersebut akan memiliki salinan dari daftar riwayat hidup Anda dan dia akan mencoba untuk memerikasa informasi yang ada dalam daftar riwayat hidup Anda. Dia ingin mengetahui apakah Anda memenuhi kualifikasi minimum untuk pekerjaan yang ditawarkan, dan jika Anda memang meiliki kualifikasi minimum tersebut, Anda akan lolos ke tahap berikutnya.
b) Wawancara Seleksi (Selection Interview)
Wawancara seleksi merupakan suatu tahapan yang terdapat dalam proses penerimaan kerja yang seringkali membuat para pelamar merasa sangat gelisah. Saat inilah pimpinan perusahaan ingin mengetahui apakah Anda memang memenuhi syarat untuk pekerjaan yang ditawarkan. Anda mungkin memiliki keterampilan atau keahlian untuk melaksanakan tugas-tugas yang dituntut oleh pekerjaan yang ditawarkan, tetapi pimpinan perusahaan juga ingin mengetahui apakah Anda memiliki kepribadian yang perlu “disesuaikan”. Seseorang juga tidak bisa berinteraksi dengan manajemen dan rekan kerjanya mungkin mengacaukan pekerjaan seluruh bagian dan dapat mengacaukan perusahaan.
Banyak ahli merasa bahwa kepribadian bisa diketahui dalam beberapa menit pertama setelah wawancara dimulai. Akan tetapi, mungkin lebih dari satu cara dimulai. Akan tetapi, mungkin lebih dari satu orang yang diwawancara pada tahap awal wawancara mempunyai kepribadian yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditawarkan. Seringkali para pelamar diundang kembali untuk melakukan beberapa wawancara dengan orang-orang yang berbeda sebelum keputusan akhir dibuat.
c) Wawancara Kelompok (Group Interview)
Dalam wawancara kelompok, beberapa pelamar pekerjaan diwawancarai secara bersama-sama dalam waktu yang bersamaan. Pewawancara mencoba untuk memisahkan para pelamar tersebut ke dalam kelompok pemimipin dan kelompok pengikut.
Dalam suatu kelompok, ada suatu proses alami yang terjadi di mana kelompok tersebut terbagi dalam dua tingkatan, yaitu tingkatan pemimpin dan tingkatan pengikut. Pewawancara mungkin juga mencoba untuk mengetahui apakah Anda merupakan seorang “pekerja tim”. Tipe kepribadian yang dicari oleh pemimpin perusahaan menentukan hasil wawancara. Tidak ada hal lain yang perlu dilakukan selain bertindak secara alami. Bertindak seperti seperti seorang pemimpin padahal Anda memang bukan pemimpin mungkin akan menempatkan Anda pada suatu pekerjaan yang tidak tepat untuk Anda.
d) Wawancara Panel (Panel Interview)
Dalam wawancara panel, pelamar diwawancarai oleh beberapa orang dalam satu waktu. Wawancara ini tampak agak mengitimidasi karena ada banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada Anda. Anda harus mencoba untuk tetap tenang dan mengadakan hubungan dengan setiap anggota panel. Lakukan kontak mata dengan setiap anggota panel saat Anda menjawab pertanyaan.
e) Wawancara Tekanan (Stress Interview)
Wawancara tekanan bukanlah tipe wawancara yang menyenangkan. Wawancara tekanan kadang-kadang digunakan untuk menyisihkan para pelamar yang tidak mampu menghadapi kesulitan. Pewawancara mungkin menunjukkan tekanan yang dibuat-buat dalam wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaa denga sangat cepat sehingga pelamar tidak mempunyai waktu untuk menjawab. Pewawancara lain mencoba untuk menunjukkan tekanan dengan merespon jawaban-jawaban pelamar dengan keheningan. Pewawancara mungkin juga melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang aneh, bukan untuk menilai jawaban dari pelamar, tetapi menilai bagaimana pelamar menjawab pertanyaan-pertanyaanya.
Dalam kolon Intrviewing oleh John Wiley dan Sons, dikatakan bahwa pelamar pertama-tama hendaknya “mengenali bahwa dia berada dalam suatu situasi. Pada saat Anda menyadari apa yang sedang terjadi, lebih mudah bagi Anda untuk tatap bersikap tenang karena secara mental Anda bisam mengenali kemabali situasi yang ada. Kemudian Anda mempunyai dua pilihan, yaitu bekerja sama atau menolaj diperlakukan dengan sangat tidak baik.” Kalau Anda memang mau bekerja sama, alasan untuk mengadakan wawancara tekanan adalah masuk akal. Hal itu akan menentukan apakah inilah perusahaan di mana Anda mau bergabung.
Minggu, 08 Maret 2009
Sekretaris Profesional
Bentar lagi Ujian Produktif. Dengar-dengar ujian produktif tahun ini beda dengan tahun-tahn kemarin. Tahun kemarin, kalonya tidak salah bikin laporan, bikin proposal trus presentasi. Sedangkan tahun ini, siswa benar-benar diuji satu persatu layaknya LKS (Lomba Keterampilan Siswa).
Agar bisa menghadapi ujian ini perlu banyak latihan, seperti mengelola agenda jadwal pimpinan, menangani kas kecil, mengoperasikan teknologi informasi, korespondensi, menangani surat masuk dan surat keluar serta mengelola agenda kegiatan pimpinan. Latihan ini ditujukan bagi mereka yang jurusan Administrasi Perkantoran, termasuk aku sendiri, hehehe.
Untuk soal mengoperasikan teknologi informasi, kita sudah diberitahu. Kita diminta untuk mencari informasi tentang Sekretaris Profesional menggunakan mesin pencari google. Makanya untuk lebih mudahnya mengakses artikel tersebut, aku posting aja di blog ini. Jadi pas ujian produktif nanti tinggal buka blog aja.
Inilah artikel yang sudah aku siapkan. Aku menemukanya di sini.
Eksistensi dan fungsi sekretaris tidaklah sekadar "pembantu atau penggembira pimpinan". Sekretaris bukan lagi obyek, tetapi subyek penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Ibarat sebuah mesin, sekretaris merupakan komponen penting yang keberadaan dan kinerjanya akan berpengaruh terhadap kinerja mesin itu secara keseluruhan. Sebagai suatu profesi, sekretaris tidak selayaknya dipandang remeh. Profesi ini memilih masa depan cerah. Walaupun perkembangan teknologi semakin berkembang dan alat-alat perkantoran canggih yang dapat menggantikan fungsi sekretari terus diperkenalkan setiap saat, tetapi "sentuhan" tangan terampil dan buah pikiran cerdas seorang sekretaris tetap diperlukan sampai kapan pun.
Tugas seorang sekretaris sangat kompleks dan beragam, sehingga apabila tidak dikuasai, tugas-tugas tersebut akan menghambat pekerjaan pemimpin. Dalam dunia bisnis peran sekretaris sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Sekretaris Profesional harus memiliki dan bisa melakukan hal-hal berikut:
1. Menampilkan Citra Perusahaan.
Citra perusahaan adalah hal yang harus dijunjung tinggi. Karena sekretaris adalah tangan kanan sang bos, maka sekretaris juga harus menampilkan citra perusahaan yang baik.
2. Baik dan Bertanggung Jawab
Sekretaris juga harus ramah, baik dan bertanggung jawab pada semua tugasnya. Bukan hanya baik kepada Bos tapi juga harus baik kepada relasi dan kawan sekantor.
3. Pandai Menjaga Rahasia
Sebagai tangan kanan Bos dan selalu mendapat kepercayaan dari Bos, Sekretaris harus pandai menjaga rahasia perusahaan maupun rahasia pribadi sang Bos.
4. Tahu Teknoiogi
“-sekretaris bukan hanya harus pandai berdandan, tapi seorang sekretaris juga harus up date terhadap kemajuan teknologi misalnya teknologi informasi.
5. Tahu Accounting dan Pembukuan
Accounting dan pembukuan juga harus dikuasai oleh seorang sekretaris agar bisa melakukan pembukuan kantor.
6. Harus Bisa Bahasa Asing menguasai bahasa asing adalah nilai tambah yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris. Karena biasanya sekretaris selalu diminta Bos untuk bertemu dengan relasi yang berasal dari luar negeri.
7. Mempelajari Karakter Bos
Kenalilah karakter atasan agar Anda tidak salah dalam bertindak dan mengambil keputusan.
8. Mempunyai Etika yang Baik. Seorang sekretaris juga harus memiliki etika yang baik yaitu dalam hal berbicara, makan, duduk, dsb. Karena itu sangat berkaitan dengan citra perusahaan.
9. Pandai Berbicara di Depan Publik
Kadang sekretaris diminta untuk menemani atasan untuk melakukan presentasi menggantikan sang atasan. Karena itulah sekretaris harus bisa belajar berbicara dengan publik atau pada saat meeting •
Mengirim Surat Lamaran via E-Mail
Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini dan penggabungan teknologi dengan proses-proses bisni, semakin banyak perusahaan yang menuntut para pelamar pekerjaan untuk mengirimkan surat lamaran mereka melalui e-mail. Dengan demikian kesan pertama tentang diri Anda tidak tersampaikan melalui penampilan And, tetapi melalui kualitas dan isi e-mail Anda. E-mail yang berisi surat lamaran pekerjaan seharusnya dipoles dan disusun dengan baik. Kalau Anda mengirim lamaran pekerjaan melalui e-mail, gunakan tips berikut ini:
*) Lengkapi kalimat-kalimat Anda dan jangan menyingkat kata apapun
Para pimpinan perusahaan tidak suka kalau Anda mengirimi mereka surat lamaran pekerjaan yang terlalu kasual. Merupakan hal yang penting untuk membuat sebuah suarat yang formal dan ditulis dengan baik. Hal ini akan menimbulkan kesan yang baik mengenai kemampuan dan keterampilan-keterampilan Anda
*) Langsung ke pokok permasalahan
Ketika Anda menulis surat lamaran pekerjaan, Anda harus menyatakannya dengan ringkas dan terus terang. Jangan menulis cerita pada surat lamaran Anda hanya untuk mendaptakan perhatian dari pimpinan perusahaan. Kemungkinan pimpinan perusahaan tersebut justru akan terganggu dengan Anda dan hal ini akan mengurangi kesempatan Anda untuk dipekerjakan.
Pertimbangkan masalah-masalah potensial yang mungkin menghalangi Anda untuk mendapatkan pekerjaan yang ditawarkan. Meskipun ada banyak instansi yang menawarkan banyak lowongan pekerjaan, tetapi persyaratan-persyaratan untuk memenuhi pekerjaan yang ditawarkan mungkin menuntut Anda menguasai program-pragram pelatihan tertentu. Hal ini mungkin mengalangi Anda untuk mendapatkan pekerjaan tersebut karena tingkat kompetisi yang memang sangat tinggi. Beberapa pekerjaan menuntut orang-orang yang berpengalaman kerja, bahkan paling tidak selama 3 tahun. Beberapa pekerjaaan mungkin tidak menuntut syarat apa pun untuk mengajukan lamaran, tetapi pekerjaan itu sendiri mungkin memerlukan arus kerja yang sangat rutin.
Mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan mungkin merupakan suatu tantangan, tetapi jangan pernah kehilangan harapan. Lebih baik bagi Anda untuk menunggu sementara waktu dan mendapatkan pekerjaan yang Anda senangi daripada mendapatkan pekerjaan secepat mungkin tetapi berakhir dengan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan. Buatlah keputusan yang tepat kemudian bertindaklah untuk mencapainya.
*) Lengkapi kalimat-kalimat Anda dan jangan menyingkat kata apapun
Para pimpinan perusahaan tidak suka kalau Anda mengirimi mereka surat lamaran pekerjaan yang terlalu kasual. Merupakan hal yang penting untuk membuat sebuah suarat yang formal dan ditulis dengan baik. Hal ini akan menimbulkan kesan yang baik mengenai kemampuan dan keterampilan-keterampilan Anda
*) Langsung ke pokok permasalahan
Ketika Anda menulis surat lamaran pekerjaan, Anda harus menyatakannya dengan ringkas dan terus terang. Jangan menulis cerita pada surat lamaran Anda hanya untuk mendaptakan perhatian dari pimpinan perusahaan. Kemungkinan pimpinan perusahaan tersebut justru akan terganggu dengan Anda dan hal ini akan mengurangi kesempatan Anda untuk dipekerjakan.
Pertimbangkan masalah-masalah potensial yang mungkin menghalangi Anda untuk mendapatkan pekerjaan yang ditawarkan. Meskipun ada banyak instansi yang menawarkan banyak lowongan pekerjaan, tetapi persyaratan-persyaratan untuk memenuhi pekerjaan yang ditawarkan mungkin menuntut Anda menguasai program-pragram pelatihan tertentu. Hal ini mungkin mengalangi Anda untuk mendapatkan pekerjaan tersebut karena tingkat kompetisi yang memang sangat tinggi. Beberapa pekerjaan menuntut orang-orang yang berpengalaman kerja, bahkan paling tidak selama 3 tahun. Beberapa pekerjaaan mungkin tidak menuntut syarat apa pun untuk mengajukan lamaran, tetapi pekerjaan itu sendiri mungkin memerlukan arus kerja yang sangat rutin.
Mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan mungkin merupakan suatu tantangan, tetapi jangan pernah kehilangan harapan. Lebih baik bagi Anda untuk menunggu sementara waktu dan mendapatkan pekerjaan yang Anda senangi daripada mendapatkan pekerjaan secepat mungkin tetapi berakhir dengan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan. Buatlah keputusan yang tepat kemudian bertindaklah untuk mencapainya.
Sabtu, 07 Maret 2009
Tes Kesehatan di Fakultas Kedokteran
Pagi itu, saat pelajaran Bahasa Inggris sudah berakhir, aku disuruh untuk masuk ke ruangan Kepala Sekolah untuk membicarakan tentang bagaimana cara mencari alternatif agar aku masih bisa mengikuti tes kesehatan di Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru. Kepala sekolah menelpon ke UNLAM, tp sayangnya jaringan telpon sibuk. Karena banyak kerjaan akhirnya tidak jadi ditelpon.
Kemudian aku dipinjami arsip surat panggilan untuk di bawa sebagai alternatif. Lalu aku copy surat tersebut.
Sorenya sekitar jam 04.00 PM aku berangkat bersama temanku. Jam 08.00 malam baru sampai di rumah keluarga temanku dan menginap di sana 1 malam. Besok baru berangkat ke Fakultas Kedokteran UNLAM.
Habis mandi dan sarapan aku dan temanku langsung berangkat ke tempat tes di Fakultas Kedokteran Banjarbaru. Aku hanya berdo'a di sepanjang jalan, moga aja aku masih bisa diterima, sebab aku tidak bisa menunjukkan Kartu Peserta SMUT ku yg hancur akibat terendam besama baju yang ku cuci.
Sesampainya di sana, aku langsung menuju tempat tes. Saat giliran ku, aku mengatakan kepada panitia tes bahwa aku tidak memiliki kartu peserta SMUT, tapi aku membawa surat panggilan dan lampirannya yg sudah aku copy kemarin.
Alhamdulillah, kegunaan kartu peserta SMUT tesebut hanya sekedar untuk mengetahui nomor peserta saja dan di dalam lampiran surat tersebut sudah tertulis nomor peserta aku. Sehingga aku diperbolehkan untuk mengikuti tes ini sebagai calon mahasiswa di UNLAM.
Sekarang tinggal menunggu penguman aja pada tanggal 14 Maret 2009.
Kemudian aku dipinjami arsip surat panggilan untuk di bawa sebagai alternatif. Lalu aku copy surat tersebut.
Sorenya sekitar jam 04.00 PM aku berangkat bersama temanku. Jam 08.00 malam baru sampai di rumah keluarga temanku dan menginap di sana 1 malam. Besok baru berangkat ke Fakultas Kedokteran UNLAM.
Habis mandi dan sarapan aku dan temanku langsung berangkat ke tempat tes di Fakultas Kedokteran Banjarbaru. Aku hanya berdo'a di sepanjang jalan, moga aja aku masih bisa diterima, sebab aku tidak bisa menunjukkan Kartu Peserta SMUT ku yg hancur akibat terendam besama baju yang ku cuci.
Sesampainya di sana, aku langsung menuju tempat tes. Saat giliran ku, aku mengatakan kepada panitia tes bahwa aku tidak memiliki kartu peserta SMUT, tapi aku membawa surat panggilan dan lampirannya yg sudah aku copy kemarin.
Alhamdulillah, kegunaan kartu peserta SMUT tesebut hanya sekedar untuk mengetahui nomor peserta saja dan di dalam lampiran surat tersebut sudah tertulis nomor peserta aku. Sehingga aku diperbolehkan untuk mengikuti tes ini sebagai calon mahasiswa di UNLAM.
Sekarang tinggal menunggu penguman aja pada tanggal 14 Maret 2009.
Selasa, 03 Maret 2009
Hasil Pengumuman SMUT
Tanggal 28 Februari 2009 aku tidak sabar lagi untuk melihat Hasil Pengumuman SMUT atau singkatan dari Seleksi Masuk Unlam Terpadu yang dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2009 kemarin di Komplek Sekolah Tibung Raya, Sekolah yang dipakai untuk tempat Tes ini terdiri dari SMA Negeri 1 Kandangan, SMP Negeri 4 Kandangan dan SMK Negeri 1 Kandangan, yaitu sekolah ku sendiri.
Mungkin ada ribuan peserta yang mengikuti tes tersebut, sehingga aku dan beberapa temanku tidak kebagian LKJ (Lembar Jawaban Komputer). Jadi, terpaksa kami mengerjakan soal di kertas biasa. Tapi ada untungnya juga sih, soalnya jawaban kami bakalan diperiksa secara manual.
Aku bertanya kepada temanku yang sudah jadi mahasiswa UNLAM di Fakultas FKIP tentang pengumuman tersebut, dia sudah melihat di papan pengumuman dan membuka situs UNLAM bahwa belum ada pengumuman sama sekali yang terpampang di sana. Mungkin masih belum di Upload filenya.
Aku dapat informasi dari teman sekelasku bahwa pengumuman sudah dapat di unduh pada tanggal 02 Maret di www.unlam.ac.id mendengar berita tersebut, habis pulang sekolah aku langsung mampir di WarNet untuk membuka situsnya. Setelah aku buka akhirnya aku unduh file PDF tentang pengumuman tersebut. Aku cari namaku, halaman demi halaman aku telusuri dan hampir di penghujung halaman baru aku menemukan siswa yang lulus asal sekolah SMKN 1 Kandangan. Dan...
Alhamdulillah namaku ada di sana dan tercatat sebagai calon mahasiswa di Universitas Lambung Mangkurat.
Akhirnya aku pulang dan memberitahukan kepada orang tua ku. Tapi, setelah aku buka kembali filenya di rumah dan aku cetak, di sana tertulis:
Bagi mereka yang dinyatakan Lulus dipersilahkan untuk mengikuti Tes Kesehatan / NAFZA pada :
TANGGAL : 2 s.d. 12 Maret 2009
WAKTU : 08.00 s.d. 13.00 wita
TEMPAT : Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru
Syarat / Biaya untuk mengikuti Tes Kesehatan/NAFZA :
1. Menunjukkan Kartu Peserta SMUT 2009.
2. Biaya untuk Eksakta Rp. 60.000,-
Biaya untuk Non Eksakta Rp. 55.000,-
Pendidikan Dokter, PSKM, Ilmu Keperawatan dan Psikologi Rp. 150.000,-
ASTAGAAAA....!!!!!!!!!!!!
“Syarat / Biaya untuk mengikuti Tes Kesehatan/NAFZA :
1. Menunjukkan Kartu Peserta SMUT 2009.”
………………………………………………………….
Aku baru ingat, kartu Peserta aku hancur terendam air di dalam saku bajuku. Aku benar-benar bingung dan tidak tahu bagaimana. Besok aku nelpon dulu ke UNLAM untuk menanyakan masalah tersebut...
Semoga aku masih bisa diterima dan Syarat tersebut bisa diganti dengan bukti lain.
Mungkin ada ribuan peserta yang mengikuti tes tersebut, sehingga aku dan beberapa temanku tidak kebagian LKJ (Lembar Jawaban Komputer). Jadi, terpaksa kami mengerjakan soal di kertas biasa. Tapi ada untungnya juga sih, soalnya jawaban kami bakalan diperiksa secara manual.
Aku bertanya kepada temanku yang sudah jadi mahasiswa UNLAM di Fakultas FKIP tentang pengumuman tersebut, dia sudah melihat di papan pengumuman dan membuka situs UNLAM bahwa belum ada pengumuman sama sekali yang terpampang di sana. Mungkin masih belum di Upload filenya.
Aku dapat informasi dari teman sekelasku bahwa pengumuman sudah dapat di unduh pada tanggal 02 Maret di www.unlam.ac.id mendengar berita tersebut, habis pulang sekolah aku langsung mampir di WarNet untuk membuka situsnya. Setelah aku buka akhirnya aku unduh file PDF tentang pengumuman tersebut. Aku cari namaku, halaman demi halaman aku telusuri dan hampir di penghujung halaman baru aku menemukan siswa yang lulus asal sekolah SMKN 1 Kandangan. Dan...
Alhamdulillah namaku ada di sana dan tercatat sebagai calon mahasiswa di Universitas Lambung Mangkurat.
Akhirnya aku pulang dan memberitahukan kepada orang tua ku. Tapi, setelah aku buka kembali filenya di rumah dan aku cetak, di sana tertulis:
Bagi mereka yang dinyatakan Lulus dipersilahkan untuk mengikuti Tes Kesehatan / NAFZA pada :
TANGGAL : 2 s.d. 12 Maret 2009
WAKTU : 08.00 s.d. 13.00 wita
TEMPAT : Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru
Syarat / Biaya untuk mengikuti Tes Kesehatan/NAFZA :
1. Menunjukkan Kartu Peserta SMUT 2009.
2. Biaya untuk Eksakta Rp. 60.000,-
Biaya untuk Non Eksakta Rp. 55.000,-
Pendidikan Dokter, PSKM, Ilmu Keperawatan dan Psikologi Rp. 150.000,-
ASTAGAAAA....!!!!!!!!!!!!
“Syarat / Biaya untuk mengikuti Tes Kesehatan/NAFZA :
1. Menunjukkan Kartu Peserta SMUT 2009.”
………………………………………………………….
Aku baru ingat, kartu Peserta aku hancur terendam air di dalam saku bajuku. Aku benar-benar bingung dan tidak tahu bagaimana. Besok aku nelpon dulu ke UNLAM untuk menanyakan masalah tersebut...
Semoga aku masih bisa diterima dan Syarat tersebut bisa diganti dengan bukti lain.
Senin, 02 Maret 2009
Mencari Jati Diri dan Tujuan Hidup
Sepanjang hidup, ada cara-cara yang lebih mudah dan lebih sulit untuk memperoleh hasil-hasil yang kita pilih. Tujuan hidup itu tidak ada perbedaan. Konsep-konsep berikut ini merupakan sparepart yang disediakan dalam perjalanan untuk membuat perjalanan lebih lancar. Alat-alat inibekerja dengan kreatifitas dan insuisi kita dan akan lebih jauh membantu kita berjalan lebih sesuai (sejalan) dengan karakter tujuan hidup kita. Pakailah konsep itu selama dan ketika kita merasakan seakan-akan – ini bukan sebuah program untuk diikuti, cara-cara sederhana yang membantu kita mengatur (menyesuaikan) jalan kita dan meneruskan kita sebuah rangkaian pelajaran yang penuh Tujuan hidup.
Percaya Diri
Percaya diri merupakan sebuah alat yang cepat dan mudah untuk menggunakan kecerdasa intuisi atau kreatif kita. Kita dapat menggunakannya dalam sejumlah cara-cara yang berbeda.
Kejelasan
Berbicaralah dengan kejelasan. Ungkapkan diri kita dengan penuh Tujuan hidup. Kejelasan memelihara kepercayaan diri dan merupakan pember kemungkinan yang sangat besar.
Proporsional
Kurangi setiap sesuatu sampai pada dasar intisarinya. Selanjutnya kita selalu dapat menguraikannya. Mengetahui intisari sesuatu membantu kita menyatukan sesuatu itu dengan Tujuan hidup kita.
Intuisi Kreatif
Segala sesuatu adalah mungkin melalui pikiran kreatif kita. Kreatifitas dan intuisi “tahu”. Pikiran logis kemudian mulai mamahmi. Menjalani Tujuan hidup kita artinya pertama dikendarai oleh pikiran intitif/kreatif dan kedua memahaminya dalam kebiasaan lurus (mengalir lurus).
Kesederhanaan
Jika kita dapat mengatakan sesuatu secara sederhana barankali kita memahaminya, jika tidak dapat, barangkali kita tidak paham. Katakan apa yang kita maksudkan dan artikan apa yang kita katakan. Tujuan hidup kita adalah bagian yang paling jujur dari diri kita.
Bagi saya, kesedarhanaan mempunyai sebuah kebersihan mengenainya, sebuah kemurnian.
Kerjasama
Apapun Tujuan hidup yang kita pilih untuk diri kita sendiri kita perlu orang lain untuk menjalankannya. Kerjasama yang besar dilahirkan (diciptakan) dari sebuah rasa hormat yang mendasar kepada pendangan-pandangan dan kemampuan-kemampuan orang lain.
Percaya Diri
Percaya diri merupakan sebuah alat yang cepat dan mudah untuk menggunakan kecerdasa intuisi atau kreatif kita. Kita dapat menggunakannya dalam sejumlah cara-cara yang berbeda.
Kejelasan
Berbicaralah dengan kejelasan. Ungkapkan diri kita dengan penuh Tujuan hidup. Kejelasan memelihara kepercayaan diri dan merupakan pember kemungkinan yang sangat besar.
Proporsional
Kurangi setiap sesuatu sampai pada dasar intisarinya. Selanjutnya kita selalu dapat menguraikannya. Mengetahui intisari sesuatu membantu kita menyatukan sesuatu itu dengan Tujuan hidup kita.
Intuisi Kreatif
Segala sesuatu adalah mungkin melalui pikiran kreatif kita. Kreatifitas dan intuisi “tahu”. Pikiran logis kemudian mulai mamahmi. Menjalani Tujuan hidup kita artinya pertama dikendarai oleh pikiran intitif/kreatif dan kedua memahaminya dalam kebiasaan lurus (mengalir lurus).
Kesederhanaan
Jika kita dapat mengatakan sesuatu secara sederhana barankali kita memahaminya, jika tidak dapat, barangkali kita tidak paham. Katakan apa yang kita maksudkan dan artikan apa yang kita katakan. Tujuan hidup kita adalah bagian yang paling jujur dari diri kita.
Bagi saya, kesedarhanaan mempunyai sebuah kebersihan mengenainya, sebuah kemurnian.
Kerjasama
Apapun Tujuan hidup yang kita pilih untuk diri kita sendiri kita perlu orang lain untuk menjalankannya. Kerjasama yang besar dilahirkan (diciptakan) dari sebuah rasa hormat yang mendasar kepada pendangan-pandangan dan kemampuan-kemampuan orang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)